Langsung ke konten utama

Ceramah/Kultum Tentang Qur'an Surah Al-Luqman ayat 16-17




Assalamualaikum Wr.Wb
Bismillahirrahmanirrahim,
Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillahi rabbil alamin.
Washolatu wassalamu’ala Asyrofil ambiyaa iwal mursalin,
Sayyidina wa maulana muhammadin, Wa’alaa alihi washohbihi ajmain, Ama ba’du.

Kepada yang terhormat bapak/ibu guru, dan teman-teman yang insyaAllah dimuliakan oleh Allah SWT.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji serta syukur kehadirat Allah yang telah memberikan kita beribu-ribu kenikmatan, baik nikmat iman, islam maupun nikmat sehat wal’afiat sehingga pada kesempatan kali ini kita dapat berkumpul ditempat ini yang insyaAllah dirahmati oleh Allah.

Shalawat serta salam semoga terlimpahkan kepada Nabi kita Nabi Muhammad SAW. yang telah membawa kita dari zaman jahiliah ke zaman terang benderang seperti sekarang ini, juga kepada keluarganya, sahabatnya dan para pengikutnya.

Hadirin yang saya hormati…
Perkenankanlah saya pada kesempatan kali ini ingin menyampaikan kultum tentang Quran Surah Al-Luqman ayat 16-17.

                                                   
Yang pertama saya akan menyampaikan Surah Al-Luqman ayat 16 terlebih dahulu, Allah berfirman pada QS.Al-Luqman ayat 16 :


يَا بُنَيَّ إِنَّهَا إِنْ تَكُ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ فَتَكُنْ فِي صَخْرَةٍ أَوْ فِي

 السَّمَاوَاتِ أَوْ فِي الْأَرْضِ يَأْتِ بِهَا اللَّهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ لَطِيفٌ خَبِيرٌ



Yang artinya:
(Lukman Berkata), “Wahai anakku! Sungguh, jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi dan berada dalam batu atau dilangit atau dibumi niscaya Allah akan memberinya (balasan).” Sesungguhnya Allah Maha Halus, Maha Teliti. [Q.S. Al-Luqman ayat 16]
 
Pada ayat ini menggambarkan percakapan antara Luqman Al-Hakim kepada anaknya bagaimana kemampuan kadratullah/kadar Allah SWT.
Luqman Al-Hakim memberi pemahaman bahwa setitik debu tersebut tidak merasa dapat memberikan sumbangsih beban dalam sebuah timbangan. Seperti jika manusia diberi rizki oleh Allah walaupun seberat biji sawi/sebutir pasir ditempat-tempat yang telah ditentukannya pasti Allah akan memberinya, tidak akan mendustainya dan janganlah kita terlalu memaksakan atau menjadi makhluk yang sangat ambisius dalam mencari rizki yang membuat kita lalai terhadap kewajiban-kewajiban kita kepada Allah.
Pada ayat ini juga menggambarkan kekuasaan Allah dalam menghitung amal perbuatan manusia berapapun banyaknya. Ibn Katsir menulis bahwa ayat ini merupakan wasiat berupa cerita yang sangat bermanfaat yang terdapat dalam Al Quran melalui kisah Luqman Al-Hakim.
Ayat tersebut menceritakan ketika melakukan kezholiman/kesalahan walaupun hanya sebesar zarrah maka itu akan dihadirkan oleh Allah SWT pada hari kiamat dan diletakkan dalam timbangan keadilan. Dan Allah akan membalas setiap kebaikan dengan kebaikan, begitupun sebaliknya Allah SWT akan membalas setiap keburukan dengan keburukan pula.

Saya akan memberikan contoh sebuah kisah yaitu seperti ini,
Jadi ada seorang perempuan dia mempunyai sahabat, lalu sahabatnya ini berbuat jahat kepada seorang perempuan ini. Tadinya seorang perempuan ini kesal dengan tingkah laku sahabatnya yang terus menerus berbuat jahat dan perempuan ini sempat tidak mau bersahabat lagi dengannya, tetapi lama kelamaan seorang perempuan ini berfikir bahwa sesuatu perbuatan buruk tidak harus dibalas dengan keburukan pula.
Lalu seorang perempuan ini mempunyai cara jika sahabatnya berbuat jahat terhadap dia maka seorang perempuan ini harus membalasnya dengan kebaikan dengan cara mendoakan sahabatnya itu supaya mendapat hidayah dan menjadi seorang yang baik.
Kenapa harus begitu karna Allah mengatakan dalam ayat ini “Allah akan memberinya balasan” yang dimaksud disini yaitu jika ada orang berbuat jahat kepada kita berarti kita tidak perlu membalas dengan kejahatan juga, jadi biar Allah saja yang membalasnya.


Selanjutnya Surah Al-Luqman ayat 17, Allah berfirman pada QS.Al-Luqman ayat 17 :
 
يَا بُنَيَّ أَقِمِ الصَّلَاةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ عَلَىٰ 

مَا أَصَابَكَ ۖ إِنَّ ذَٰلِكَ مِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ

Yang artinya:
Wahai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).

Ayat 17 ini menjelaskan tentang Amar Ma’ruf Nahi Munkar yang puncak dan pangkalnya adalah solat, serta amal kebaikan yang tercermin adalah buah dari solat yang dilaksanakan dengan benar. Kata azmil umuwri ini berarti perkara yang penting.
Pada ayat ini Luqman mewasiatkan kepada anaknya, yaitu: 
  1.   Selalu mendirikan solat dengan sebaik-baiknya, sehingga diridhoi Allah.
  2.  Jika solat yang dikerjakan itu diridhoi Allah, perbuatan keji dan perbuatan munkar dapat dicegah dan mereka tidak akan bersedih hati jika ditimpa cobaan. 
  3.  Berusaha mengajak manusia mengerjakan perbuatan-perbuatan baik yang diridhoi Allah, serta mencegah mereka agar tidak mengerjakan perbuatan dosa. 
  4.  Selalu bersabar dan tabah terhadap segala macam cobaan yang menimpa akibat dari mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan yang munkar.

Saudara-saudara kaum muslimin
Rahimakumullah…
Demikian kultum yang dapat saya sampaikan pada kesempatan kali ini, semoga dapat bermanfaat. Lebih dan kurangnya mohon maaf, yang benar datangnya dari Allah yang Maha Benar dan yang salah datangnya dari saya pribadi sebagai manusia yang tidak pernah luput dari salah, khilaf dan dosa.
Akhirul kalam,
Wassalamualaikum Wr.Wb.










-SellyAgt,2017-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Klasifikasi dan Pembahasan Tentang Padi (Oryza Sativa)

PADI (ORYZA SATIVA) Kingdom         : Plantae Divisio            : Spermatophyta Sub divisio      : Angiospermae Kelas                : Monocotyledonae Ordo                : Poales Famili              : Graminae Genus              : Oryza Linn Species            : Oryza Sativa L Padi (bahasa latin: Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman budidaya terpenting dalam peradaban. Meskipun terutama mengacu pada jenis tanaman budidaya, padi juga digunakan untuk mengacu pada beberapa jenis dari marga (genus) yang sama, yang biasa disebut sebagai padi liar. ...

Tokoh-tokoh dan Sekte-sekte Khawarij

Tokoh-tokoh Kelompok Khawarij Diantara tokoh-tokoh khawarij yang terkenal adalah: •   Ikrimah •   Abu Sya’tsa •   Abu Haris Al-Abadi Empat tokoh ini adalah para pendahulu khawarij, adapun pentolan khawarij muta’akhirin diantaranya: •  Al-Yaman bin Rahab •  Abdullah bin Yazid •  Yahya bin kamil dan lain-lain. Sekte-sekte Khawarij Kaum khawarij ini terpecah menjadi 7 pecahan utama, diantaranya: 1)  Al-Azariqah Yaitu sempalan khawarij yang dikomandoi oleh  Abu Rasyid bi Al-azraq, mereka keluar dari Bashrah bersama Nafi’ menuju Al-Ahwaz, dan pemimpin yang bersama Nafi’ adalah Athiyah bin Aswad Al-hanafi, Abdullah bin Mahuz dan kedua saudaranya yaitu Usman dan Zubair. Diantara faham-faham aliran ini adalah: - Mengkafirkan Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu’anhu, dan semua orang yang mau berperang bersama mereka serta orang-orang yang tidak mau bergabung dengan mereka. - Menghalalkan membu...