Langsung ke konten utama

Membandingkan Proses Pemilihan Gurbernur Masa Khulafaurrasyidin dan Sekarang

1. PEMERINTAHAN DI MASA RASULULLAH
Nabi Muhammad SAW selain sebagai seorang Rasul yang membawa risalah Allah SWT beliau juga seorang kepala negara yang berkuasa dan memerintah dengan menerapkan hukum-hukum Allah SWT yang diwahyukan kepada beliau.
Sebagai kepala negara Rasulullah SAW telah mewujudkan realitas hukum pemerintahan yaitu:
a). Menjadikan syahadat “LAAILAHA ILLALLAH Muhammad Rasulullah”, sebagai asas kehidupan dalam seluruh aspeknya, seperti pengaturan hubungan manusia, penyelesaian persengketaan, asas hubungan luar negeri, dll.
b). Mengangkat para Pejabat yang membantu beliau dalam menjalankan tugas pemerintahan.
Pada masa Nabi Muhammad SAW sudah ada negara dan pemerintahan Islam, pada masa beliau berada di kota Yastrib, kota ini kemudian berganti nama menjadi “Madinah al nabi” dan popular dengan sebutan Madinah.
Terbentuknya Negara Madinah akibat dari perkembangan penganut Islam menjelma menjadi kelompok sosial dan memiliki kekuatan politik riil pada paska periode Mekah. Nabi sendiri menjadi kepala dalam masyarakat yang baru dibentuk itu dan akhirnya menjadi suatu nagara yang merupakan negara Islam pertama yang telah meletakkan dasar-dasar negeri Islam dan dasar-dasar politik bagi perundang-undang Islam.
Nabi berturut-turut mendapatkan dukungan moral dan dukungan politik dari sekelompok orang arab (suku Aus dan Khazraj). Kota yang menyatakan diri masuk Islam, peristiwa ini mempunyai keistimewaan karena di samping mereka menerima Islam sebagai agama mereka, juga mereka membai’at Nabi. Dalam bai’at di tahun 621 M, dikenal dengan Bai’at Al-Aobah pertama. Mereka berikrar bahwa mereka tidak menyembah selain Allah, akan meninggalkan segala perbuatan jahat dan akan mentaati Rasulullah dalam segala hal yang benar, sedangkan pada
Bai’at tahun 622 M, dikenal dengan Bia’at Aqobah kedua, mereka berjanji akan melindungi Nabi sebagaimana melindungi keluarga mereka. Nabi juga dalam kesempatan itu berjanji akan berjuang bersama mereka baik untuk berperang maupun untuk perdamaian.
Langkah berikutnya adalah Nabi menata kehidupan politik komunitas-komunitas di Madinah, sebab dengan hijrahnya kaum muslimin Mekah ke kota itu. Masyarakatnya semakin bercorak heterogen dalam hal etnis dan keyakinan. Untuk itu, Nabi menempuh dua cara, pertama, menata intern kehidupan kaum muslimin. Yaitu mempersaudarakan antara kaum Muhajirin dan kaum Anshar secara efektif.
Persaudaraan ini bukan diperkuat oleh hubungan darah dan kabilah, melainkan atas dasar ikatan agama (Iman), inilah awal terbentuknya komunitas Islam untuk pertama kali. Kedua, Nabi mempersyaratkan antara kaum muslimin dan kaum yahudi bersama sekutu-sekutunya, melalui perjanjian tertulis yang terkenal dengan Piagam Madinah.

2. PEMERINTAHAN DI MASA KHULAFAUR RASYIDIN
Proses perpindahan tangan kekuasaan tertinggi dalam pemerintahan Negara Madinah dari mendiang Rasulullah ke tangan para khalifah penggantinya terbagi menjadi dua periode yaitu masa kekhalifahan Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Umar bin Khattab, dimana pemilihan kedua khalifah ini berjalan lancar melalui jalur musyawarah, sedang periode kedua kendati juga melalui proses pemilihan demokratis .Khilafah Rasyidin merupakan para pemimpin ummat Islam setelah Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wasallam wafat, yaitu pada masa pemerintahan Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib, Radhiallahu ‘Anhu dimana sistem pemerintahan yang diterapkan adalah pemerintahan yang islami karena berundang-undangkan dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah.

3.PEMILIHAN GUBERNUR PADA SAAT INI
Secara mekanismenya, cara pemilihan Gubernur di Indonesia sama saja pada saat pemilihan pada masa khulafaur rasyidin, melalui cara yang demokratis serta musyawarah yang panjang dan mengambil suara dari rakyat2nya, tapi sayangnya pemilihan ini sering dikotori dengan segala kecurangan kecurangan, seperti penyuapan dari sang calon karna tidak didasari dengan al quran dan sunnah.

Kesimpulan,
  Jadi,perbedaannya tentu sangat kontras antara sekarang dan pada jaman khulafaur rasyidin. Dahulu, semuanya dilakukan dengan jujur dan bersih tanpa memikiran kekuasaan yang akan didapat, uang yang akan diterima, maupun segala kemewahan yang dirasa, karena pada hakikatnya dunia ini hanya sementara,dan kekayaan2 itu hanya milik–Nya semata. Contohlah seorang figur pemimpin seperti Abu Bakar ash Shidiq, yang memiiki jiwa bersih, jujur dan sangat demokratis, siap di kritik dan diberi saran, peduli terhadap keselamatan dan kesejahteraan rakyat. Juga sang amirul mukminin, Umar bin Khattab yang semasa beliau menjabat sebagai khalifah selalu merendah diri, terjun ke masyarakat beliau sering kali menelusuri kotanya pada malam hari, menengok rakyatnya apakah masih ada yang kelaparan. Dibandingkan pemerintahan sekarang, korupsi ada dimana mana, kekayaan negeri yang juga berasal dari rakyat dirampasnya, tanpa menoleh pun kebawah melihat rakyat rakyatnya yang kesusahan, tidak punya rumah, dan kelaparan. Semoga Allah memberikan apa yang terbaik untuk negeri ini,aamin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ceramah/Kultum Tentang Qur'an Surah Al-Luqman ayat 16-17

Assalamualaikum Wr.Wb Bismillahirrahmanirrahim, Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillahi rabbil alamin. Washolatu wassalamu’ala Asyrofil ambiyaa iwal mursalin, Sayyidina wa maulana muhammadin, Wa’alaa alihi washohbihi ajmain, Ama ba’du. Kepada yang terhormat bapak/ibu guru, dan teman-teman yang insyaAllah dimuliakan oleh Allah SWT. Pertama-tama marilah kita panjatkan puji serta syukur kehadirat Allah yang telah memberikan kita beribu-ribu kenikmatan, baik nikmat iman, islam maupun nikmat sehat wal’afiat sehingga pada kesempatan kali ini kita dapat berkumpul ditempat ini yang insyaAllah dirahmati oleh Allah. Shalawat serta salam semoga terlimpahkan kepada Nabi kita Nabi Muhammad SAW. yang telah membawa kita dari zaman jahiliah ke zaman terang benderang seperti sekarang ini, juga kepada keluarganya, sahabatnya dan para pengikutnya. Hadirin yang saya hormati… Perkenankanlah saya pada kesempatan kali ini ingin menyampaikan kultum tentang Quran Surah Al-L

Klasifikasi dan Pembahasan Tentang Padi (Oryza Sativa)

PADI (ORYZA SATIVA) Kingdom         : Plantae Divisio            : Spermatophyta Sub divisio      : Angiospermae Kelas                : Monocotyledonae Ordo                : Poales Famili              : Graminae Genus              : Oryza Linn Species            : Oryza Sativa L Padi (bahasa latin: Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman budidaya terpenting dalam peradaban. Meskipun terutama mengacu pada jenis tanaman budidaya, padi juga digunakan untuk mengacu pada beberapa jenis dari marga (genus) yang sama, yang biasa disebut sebagai padi liar. Padi adalah tanaman yang paling penting di negeri kita Indonesia ini. Betapa tidak karena makanan pokok di Indonesia adalah nasi dari beras yang tentunya dihasilkan oleh tanaman padi. Selain di Indonesia padi juga menjadi makanan pokok negara-negara di benua Asia lainnya seperti China, India, Thailand, Vietnam dan lain-lain. Padi merupakan tanaman berupa rumput berumpun. Ciri ciri Padi Padi termasuk dalam suk

Tokoh-tokoh dan Sekte-sekte Khawarij

Tokoh-tokoh Kelompok Khawarij Diantara tokoh-tokoh khawarij yang terkenal adalah: •   Ikrimah •   Abu Sya’tsa •   Abu Haris Al-Abadi Empat tokoh ini adalah para pendahulu khawarij, adapun pentolan khawarij muta’akhirin diantaranya: •  Al-Yaman bin Rahab •  Abdullah bin Yazid •  Yahya bin kamil dan lain-lain. Sekte-sekte Khawarij Kaum khawarij ini terpecah menjadi 7 pecahan utama, diantaranya: 1)  Al-Azariqah Yaitu sempalan khawarij yang dikomandoi oleh  Abu Rasyid bi Al-azraq, mereka keluar dari Bashrah bersama Nafi’ menuju Al-Ahwaz, dan pemimpin yang bersama Nafi’ adalah Athiyah bin Aswad Al-hanafi, Abdullah bin Mahuz dan kedua saudaranya yaitu Usman dan Zubair. Diantara faham-faham aliran ini adalah: - Mengkafirkan Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu’anhu, dan semua orang yang mau berperang bersama mereka serta orang-orang yang tidak mau bergabung dengan mereka. - Menghalalkan membunuh orang yang berbeda pendapat dan menentang faham mereka.